Rabu, 08 Juli 2015

PERANAN TI BAGI GURU TEKNIK KENDARAAN RINGAN



PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI GURU
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Oleh : Asep Hermawan

Pendahuluan
Di dalam  Undang-Undang   No.  20  Tahun  2003  tentang Sistem  Pendidikan  Nasional  (UU  Sisdiknas),  khususnya  pasal 3,  dijelaskan bahwa tujuan  akhir  dari penyelenggaraan pendidikan nasional secara umum adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia  (SDM).  Kualitas  sumber  daya  manusia  yang  diharapkan  adalah sebagaimana  dideskripsikan  pada  pasal  3  Undang-Undang  Sisdiknas  tersebut, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan,  membentuk  watak,  serta  peradaban  bangsa  yang  bermartabat  dalam  rangka mencerdaskan  kehidupan  bangsa;  bertujuan  untuk  berkembangnya  potensi  peserta  didik  agar menjadi  manusia  yang  beriman  dan  bertakwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  berakhlak  mulia, sehat,  berilmu,  cakap,  kreatif,  mandiri,  dan  menjadi  warga  negara  yang  demokratis  serta bertanggungjawab.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya pendidikan dan pembelajaran yang efektif dan efisien. Banyak faktor yang berpengaruh atau mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, salah satu di antaranya adalah penggunaan atau  pemanfaatan  teknologi  dalam  proses  pendidikan  dan  pembelajaran  (Miarso,  2004).
Teknologi  pembelajaran  yang  dewasa  ini  aplikasinya  berupa  pemanfaatan  proses  dan  produk teknologi  informasi  dan  komunikasi (information  and  communication  technology/ICT) untuk memecahkan  masalah-masalah  pendidikan  dan  pembelajaran,  memiliki  banyak  manfaat  atau keuntungan  (Herman  D.  Surjono,  2010). Agar  teknologi  pembelajaran  dapat  berperan  dengan  baik  dalam  dunia  pendidikan  dan pembelajaran, maka dapat  disusun  strategi  pemanfaatan  yang  tepat  dan  optimal  untuk meningkatkan kualitas serta efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
 Degeng  (2004)  melihat  kualitas  pembelajaran  dari  dua  segi  yaitu  segi  proses  dan  hasil pembelajaran.  sedangkan  upaya  untuk  memperbaiki  kualitas  proses  pembelajaran  mengarah  kepada munculnya prakarsa baik dari peserta didik maupun tenaga pendidik. Berkaitan dengan proses pembelajaran seperti apa yang disampaikan oleh Degeng (2004), maka Miarso (2004) mengatakan faktor yang berpengaruh atau mendukung terwujudnya proses pembelajaran  yang  berkualitas  dalam  upaya  mencapai  tujuan  pendidikan,  salah  satu  diantaranya  adalah penggunaan  atau  pemanfaatan  teknologi  informasi  dan  komunikasi  dalam  proses  pendidikan  dan pembelajaran. TIK dalam pembelajaran dikenal dengan teknologi pendidikan, UNESCO secara resmi dalam Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan  menggunakan  istilah  ICT  yang  kemudian  diadopsi  kedalam  bahasa  indonesia  menjadi  teknologi informasi dan komunikasi atau TIK (Surjono, 2010) Perubahan  dalam  pola  pembelajaran  amat  sangat  dibutuhkan  untuk  melakukan  pembaharuan dalam  sebuah  sistem  pembelajaran  konvensional  yang  dinilai  sudah  usang  dan  tidak  relevan  dengan  dinamika  perkembangan  zaman  yang  berkembang  semakin  cepat  dan  intensif  yang  dipicu  oleh perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi.  Teknologi  informasi  dan  komunikasi  dalam pembelajaran berperan sebagai penghubung dalam pelaksanaan transfer ilmu pengetahuan tanpa sama sekali menghilangkan model awal pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka di dalam kelas.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dilakukan dalam rangka meningkatkan  efektifitas  dalam  pelaksanaan  proses  pembelajaran  yang  pada  akhirnya  diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta mutu individu para peserta didik dalam hal penggunaan teknologi secara lebih tepat dan bermanfaat.

Pengertian Teknologi Informasi
Dewasa  ini  istilah  teknologi pembelajaran  bergeser  menjadi  teknologi  informasi, teknologi  komunikasi,  dan  teknologi  informasi  dan  komunikasi (Herman  D.  Surjono,  2010) di mana UNESCO secara resmi menggunakan istilah Information and Communication Technology (ICT). Di  Indonesia, istilah  ICT  yang digunakan  UNESCO tersebut diadopsi menjadi teknologi informasi  dan  komunikasi  (TIK).   
Konsep TIK sebetulnya merupakan  gabungan  dari  dua  konsep  yaitu Information Technology dan Communication  Technology (ICT). Information  technology  is  the  term  used  todescribe  the  items  of  equipment  (hardware)  and  computer  program  (software)  that  allow  us  to access,  store,  organize,  manipulate,  and  present  information  by  electronic  means. Communication  technology  is  term  used  to  describe  telecommunication  equipment,  through
which  information  can  be  sought  and  accessed (UNESCO,  2003:  7).  Definisi  tersebut  sejalan dengan pendapat Libbele (2004,1) yang menyatakan bahwa “ICT” means all equipment, process, procedure  and  system  used  to  provide  and  support  information  system  (both  computerized  and manual)  within  in  organization. TIK  adalah  teknologi  untuk  menangkap,  menginterpretasi, menyimpan, dan menyampaikan atau mentransmisikan informasi.
Berdasarkan  definisi-definisi  tersebut jelaslah bahwa TIK merupakan  teknologi  yang diperlukan untuk  memproses  informasi, terutama  penggunaan  komputer  elektronik  dan  piranti lunak  komputer, yang  ditujukan  untuk  mengolah,  menyimpan,  melindungi,  mentransmisikan, dan  mencari  informasi  dari  mana  saja  dan  kapan  saja. Walaupun  penggunaan  computer ditekankan, namun TIK bukan berarti hanya terbatas pada penggunaan alat-alat elektronik yang canggih  (sophisticated),  seperti  pemanfaatan  komputer dan internet,  melainkan juga mencakup alat-alat  yang  konvensional,  seperti: bahan  tercetak,  kaset  audio,  Overhead  Transparancy (OHT)/Overhead  Projector  (OHP),  bingkai  suara  (sound  slides),  radio,  dan  Televisi (Siahaan, 2010). TIK  adalah  semua  teknologi  yang  berhubungan  dengan  pengambilan,  pengumpulan (akuisisi),  pengolahan,  penyimpanan,  penyebaran,  dan  penyajian  informasi. Pemahaman  ini sejalan dengan pengertian TIK yang dikemukakan oleh UNESCO di atas.

Deskripsi tentang Tenik Kendaraan Ringan
Teknik Kendaraan Ringan  merupakan salah satu kompetensi keahlian dari jurusan Teknik Otomotif. Materi pelajaran yang terdapat dalam kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan mencakup materi tentang engine, chasis, power train dan kelistrikan. Komponen-komponen otomotif tersebut dapat bekerja sesuai dengan prinsip kerjanya dimana untuk bagian yang dalam tidak mungkin untuk kelihatan.  Komponen-komponen otomotif sulit untuk digambarkan karena bentuknya yang rumit. Pinsip kerja dan bentuknya yang rumit, tentunya akan menjadi sebuah kesulitan bagi guru untuk dapat menjelaskan bagaimana sebuah mekanisme kerja dari komponen-komponen otomotif tersebut. Tentunnya peranan teknologi sangat diperlukan dalam hal penunjukan gambar, simulasi prinsip kerja mesin tersebut.

Peranan TIK dalam Pembelajaran Teknik Kendaraan Ringan
TIK dalam dunia pendidikan digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, dimana pemanfaatan TIK dalam pembelajaran Teknik Kendaraan Ringan khususnya  dapat dilakukan dengan: (1) memanfaatkan fasilitas multimedia yang sudah tersedia untuk mempermudah kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Misalnya, untuk presentasi. Jika dahulu presentasi hanya menggunakan media OHP yang monoton, sekarang presentasi sudah dapat ditampilkan dengan LCD projector dan dibuat lebih kreatif dengan menampilkan berbagai konten multimedia, seperti gambar, video, suara, dan sebagainya; (2) memanfaatkan internet untuk proses pembelajaran jarak jauh (kelas virtual). Kelas virtual ini sudah menjadi tren di era globalisasi sekarang. Karena kelas virtual memiliki beberapa keuntungan, seperti: peserta didik dapat mengekspresikan diri, bersosialisasi, saling berbagi pengetahuan, meningkatkan kreativitas, dan menumbuhkan cara belajar yang mandiri; (3) memungkinkan peserta didik untuk berdemonstrasi dengan perangkat multimedia yang ada. Misalnya, menampilkan suatu kegiatan simulasi dari prinsip kerja motor bensin. Pergerakan torak, poros engkol, pembukaan dan penutupan katup dan penyemprotan bahan bakar dan saat pengapian atau percikan bunga api busi. Dimana apabila kejadian sebenarnya tidak memungkinkan untuk dapat dilihat. Tetapi dengan bantuan kamputer dan simulasi animasi pada perangkat multimedia semua peristiwa dari prinsip kerja motor bensin tersebut dapat terlihat dengan jelas.
Model  pemanfaatan  TIK  dalam  proses  pembelajaran  pada Teknik Kendaraan Ringan  yaitu pemanfaatan komputer dalam pembelajaran ke dalam berapa bentuk  termasuk  pemanfaatan  multimedia  presentasi,     pemanfaatan internet,  e-mail  dan website serta pemanfaatan  jejaring  sosial  dalam  sistem  pembelajaran.

0 komentar:

Posting Komentar